Reccurent Training Day 2

            10 Februari 2015 gue mendapat materi First Aid. Sama seperti pengertiannya, seorang FA memang hanya memberi pertolongan pertama pada penumpang di pesawat. Pramugari bukan dokter yang bisa menyembuhkan. Tapi meskipun terdengar enteng, materi ini bikin gue semaput setiap tahunnya. Kami membahas berbagai jenis penyakit dan cara penanganannya, kami diajarkan step to step membantu proses persalinan di pesawat. Iya. Serius, kalian gak salah baca. Seorang pramugari harus bisa membantu Ibu-Ibu melahirkan meskipun dia sendiri belum pernah mengalaminya. Dan sebagai bonus, kami diberikan tayangan proses persalinan dari awal sampai cara memutus tali pusar si bayi. Sudah tiap tahun gue melihat video yang sama, tapi entah kenapa gue masih saja merasa ngilu dan mual saat melihat vagina si Ibu ditembus kepala bayi. Dan itu dilakukan saat si Ibu dalam posisi sadar! Ya ampun, gue rasa kalau ada anak durhaka dikasih tontonan seperti itu, pasti tobat saat itu juga. Yakin gue!

            Nah, gue kali ini akan membahas beberapa penyakit dan penanganan pertama saat di pesawat. Yang paling sering ditanya oleh temen ataupun keluarga adalah mengatasi telinga berdengung saat pesawat lepas landas ataupun mendarat. Sebenarnya telinga berdengung itu bisa diakibatkan karena kalian sedang pilek atau flu. Jadi kalau kalian sedang sakit, jangan naik pesawat. Tapi kalau toh harus banget bepergian dengan pesawat, kalian bisa membawa         1         
            Beberapa airlines memang membagikan permen pada saat proses boarding, tujuannya untuk dimakan saat take-off dan landing. Banyak yang salah mengerti sehingga begitu dibagikan, permennya langsung dimakan saat itu juga. Padahal sebenarnya permen itu dimakan saat lepas landas dan mendarat. Gerakan mengunyah dan menelan akan mengurangi rasa sakit akibat perbedaan tekanan udara yang ada. Tapi sebenarnya tanpa permen pun bisa. Gerakkan rahang sembari menelan air liur sendiri. Untuk bayi atau anak kecil mungkin bisa dengan cara minum susu atau ‘mengemut’ sesuatu.
            Ada lagi cara lain yang diajarkan secara turun temurun oleh senior gue dan sudah terbukti keampuhannya. Satu gelas plastik di isi dengan tissue lalu disiram air panas. Jangan terlalu banyak, airnya hanya sekedar untuk membasahi tissue saja sehingga si gelas tadi terasa panas. Nah, lalu tutup telinga kita menggunakan gelas hangat tadi. Gak lama bakal ada suara ‘poop’ di telinga kita dan rasanya enak banget. Telinga yang awalnya mampet entah karena apa berasa lega lagi, kaya ada sesuatu yang awalnya nutup terus kebuka. Yah seperti itulah, gue agak kesulitan untuk menjelaskannnya.
            Kemudian kami juga diajarkan teknik pemberian CPR. Berapa kali kami harus memompa dan berapa kali harus memberi bantuan nafas buatan. Procedure CPR untuk orang dewasa dan bayi pun berbeda. Gak mudah lo, lumayan bikin pegel juga!
            Masih banyak lagi jenis pertolongan pertama yang gue pelajari (lagi) tapi gak mungkin gue bahas satu persatu di blog. Inti dari hari kedua ini adalah gue, sebagai pramugari dituntut tidak hanya mampu memadamkan api, mampu mengevakuasi penumpang, menguasai teknik dasar survival dan hari ini kami juga dituntut untuk memberi pertolongan pertama untuk penumpang kami yang sakit ataupun membutuhkan bantuan medis dasar. 

            

Komentar

Unknown mengatakan…
Mbak dinna semangat recurrentnya
good luck mbak cantik 😊

Salam buat boneka cpr.nya ya mbak *loh? Haaaaa
Unknown mengatakan…
CPR sampe 5 siklus?
gempor bener dah...
Meili Sapri Sopian mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Meili Sapri Sopian mengatakan…
Saya mohon.. Saya ingin tahu tentang sekolah pramugari..
Saya minta kebaikan kakak..
Terima kasih kak.. Atas perhatiannya
Wassalam....😀😀
Meili Sapri Sopian mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Postingan Populer