Diary Pak Pilot 4

            Sudah berapa tahun ya gue absen menulis Diary Pak Pilot? Ah, mungkin sudah setahun. Yang jelas postingan kali ini adalah pertama kalinya gue menulis kembali Diary Pak Pilot setelah gue resmi menjadi suami sang pramugalau. Selama dulu gue masih menjabat status sebagai pacar gue selalu menjadi sasaran empuk untuk dikerjai, apakah kini setelah gue menjadi suami, gue bebas dari segala bentuk penganiayaan dan kejahilan Dinna? Sayang sekali, jawabannya : TIDAK! Dengan sangat menyesal gue katakan bahwa sifat jahil Dinna sudah mendarah daging dan sangat tidak mungkin untuk dimusnahkan. Ah, gue jadi sedih sendiri. Rasanya mau nangis. Maklum, gue kan pilot yang melankolis.

            Gue mau cerita pengalaman gue, sewaktu kami bulan madu kemarin di Bali. Ini cerita setahun yang lalu, tapi karena penyakit pikunista akut yang gue derita (dan laptop yang dimonopoli penggunaannya oleh istri gue yang biadab itu) maka dengan menyesal cerita itu baru bisa gue tulis sekarang.
            Kami menginap di hotel The Lovina Singaraja dan malam berikutnya di hotel Harris Kuta. Karena gue ingin mendalami budaya dan bahasa daerah istri gue, maka sepanjang perjalanan gue meminta Dinna buat mengajari beberapa bahasa Bali. Alasan sebenarnya sih karena gue bete aja, kalau Dinna suka ngomel-ngomel pakai bahasa dia, dan gue gak ngerti maksudnya apa. Syukurnya Dinna gak tau alasan gue sebenarnya dan mau berbaik hati mengajarkan gue beberapa kosakata baru.
            “Jadi sayang, kalau kamu mau nyapa selamat malam atau selamat pagi gitu kamu bilangnya kleng ci Pak! Gitu… Trus kalau mau bilang terima kasih, kamu bilangnya mekatuk nyak. Okeh?”
            Itu adalah dua kosakata baru yang kata Dinna berarti sapaan khas orang Bali. Nah, begitu mobil mengarah masuk ke hotel, Dinna meminta gue untuk membalas sapaan security hotel.
            “Selamat sore,” sapa pak security yang terlihat gagah perkasa dengan body ala binaragawan gagal diet.
            “Kleng ci Pak.” sapa gue balik dengan wajah bangga. Iya lah, bangga banget gue bisa ngomong Bahasa Bali walaupun seuprit. Tiba-tiba muka si Bapak memerah dan ekspresi wajahnya merengut. Sementara Dinna setengah mati menutup mulutnya. Begitupun driver sekaligus tour guide yang mengantar kami.
“Kenapa sih? Kok security jutek banget barusan?”
“Lagi PMS kali, yang. Udah biarin aja!” jawab Dinna yang memalingkan wajahnya.
 Mobil melaju dan menurunkan kami di lobby hotel. Gue mengucap terima kasih sambil menyelipkan uang tips untuk si driver.
Mekatuk nyak, Pak!”
“Hahahaha… Mewali Pak.” Balas si driver tersenyum nyaris tertawa. Ah, orang Bali memang ramah-ramah! Dasar security tadi lagi PMS apa ya, masa tamu dijutekin?
Gue masuk ke lobby dan check in. Setelah semua urusan selesai dan kami mendapat kamar, gue kembali mengucap terima kasih pada resepsionis yang bertugas.
Mekatuk nyak, Mbak!”
Awalnya si Mbak bengong. Sedetik kemudian si Mbak tertawa sambil memegangi perutnya. Dinna menarik tangan gue sambil ikut tertawa. Gue jadi penasaran apa yang terjadi barusan.
Sampai kamar, gue dan Dinna langsung berganti pakaian. Ia memakai bikini dan gue memakai celana renang. Kami bersiap untuk menikmati sunset di pantai Kuta. Tapi karena gue masih penasaran, gue akhirnya menanyakan juga kejadian tadi ke Dinna.
“Kenapa sih, kok kayaknya janggal aja, aku bilang makasih tapi kok Mbaknya ketawa? Trus juga tadi driver kita senyum senyum gitu. Kok feeling aku jelek ya?”
Dinna kembali tertawa dan kesulitan berbicara. Perasaan gue makin gak enak. Gue mendesak Dinna hingga akhirnya dia menyerah dan berkata,
“Sayang, kleng ci itu umpatan kasar di Bali. Kleng itu titit cowok. Kamu bilang begitu ya jelas aja security jadi kecut begitu mukanya. Trus mekatuk nyak itu ajakan buat ML. Kamu barusan ngajak cewek lain begituan padahal kamu lagi check in sama aku. Kan lucu! Hahahahahahaha…”

Gue terdiam. Krik krik krik. Berusaha mencerna kalimat barusan. Muka gue memerah. RADINNAAAAAAA!!!!!!!!!

Komentar

Unknown mengatakan…
Hahahahah! Isengnyaa. Ngakak aku! Haha
Okvina Nur Alvita mengatakan…
Aku dulu pas awal-awal di Bali juga diajarinnya kleng cinok...
lolaseprada mengatakan…
Hahaha mbak radina tega sekali :D
Unknown mengatakan…
kak minta line nya dong aku mau tanya-tanya soal lampiran-lampiran yang harus disiapin buat lamarannya :)
terus kak kan aku baru kelas 12 mau lulus tahun ini, kira-kira boleh gak ya kalau ijazahnya nyusul ..
makasih
Radinna Nandakita mengatakan…
itu ajaran sesat. sungguh! lol
Radinna Nandakita mengatakan…
halo bisa line di radinnanandakita thanks
Radinna Nandakita mengatakan…
aku lah si ratu tega. hahahaha. ini sih ga seberapa yaa
Radinna Nandakita mengatakan…
mukanya mahe minta banget buat dijailin
Hahahaha.. Ga kebayang muka suamimu mba :D. Apalagi org yg diajak ngomong :p

Postingan Populer