Jadi Nebengers di Roda Pesawat Dengan Modal Nekat dan Sembilan Nyawa
Aplikasi Nebengers ternyata
menginspirasi seorang pemuda yang terlahir di Jakarta dengan nama Mario Steven
Ambarita dan tumbuh besar di Pekanbaru ini untuk ikut ‘nebeng’ di penerbangan
maskapai Garuda Indonesia tujuan Pekanbaru-Jakarta hanya untuk pulang ke
kampung halaman. Bedanya, aplikasi yang berasal dari komunitas twitter bernama
sama tersebut mengandalkan asas kepercayaan, sedangkan pemuda ini hanya
bermodalkan nekat dan sembilan nyawa. Bagaimana tidak? Berbeda dengan penumpang
pada umumnya yang membeli tiket dan duduk manis di dalam pesawat, pemuda ini
berhasil lolos dari security check
bandara dan menumpang di….roda pesawat!
Asal kalian tau, penerbanga
Pekanbaru-Jakarta itu memakan waktu 1 jam 10 menit (maklum,itu rute langganan
saya waktu masih muda) dengan ketinggian jelajah sekitar 30.000-34.000 kaki di
atas permukaan laut. Suhu di roda pesawat berkisar puluhan derajat celcius
dibawah 0. Hal tersebut menyebabkan manusia normal akan kekurangan oksigen dan
kemungkinan besar meninggal dalam waktu 10-15 menit karena hipoksia. Sayangnya
Bang Mario ini bukan orang normal seperti saya, terbukti setelah penerbangan
panjang tersebut ia masih mampu berjalan di bandara Soekarno-Hatta meski
sedikit terhuyung-huyung.
Perbuatan Mario tentu sangat tidak
dibenarkan, karena selain membahayakan keselamatannya (yang entah bagaimana
ceritanya bisa selamat) ia juga membahayakan keselamatan penerbangan yang ia
tumpangi. Kalau dia menumpang di penerbangan saya, mungkin sudah botak itu
kepala saya cabut satu-satu pakai pencabut bulu ketiak saya. Sukurnya sanksi
hukum yang akan diberikan pemerintah tidak akan semengerikan itu. Tapi semoga
saja bisa membuat Mario kapok dan tidak ada lagi ’nebengers’ gelap yang mau coba-coba
mengikuti jejaknya.
Komentar