Breakout
I know, gue udah gak update blog ini
cukup lama, ehe, cukup lama sampai para pembaca gue udah pada kabur semua.
Hahaha… Banyak yang penasaran dengan alasannya. Apalagi beberapa dari kalian
pasti penasaran dengan kelanjutan cerita Pilot Disaster yang ngegantung di part
2. Kali ini gue hadir (kembali) bukan untuk melanjutkan cerita tersebut,
melainkan bercerita tentang kejadian-kejadian selama gue menghilang.
Kejadian
yang pertama adalah sekitar bulan Oktober (kayaknya sih, gue udah lupa).
Tiba-tiba saja, tanpa pemberitahuan dari (mantan) editor gue di Bukune, ada
email masuk yang menawarkan pembatalan kontrak atau penerbitan buku melalui
e-book. Untuk lebih jelasnya, kalau gue memilih pembatalan kontrak, maka gue
berhak kembali atas naskah gue. Sementara kalau gue memilih penerbitan melalui
e-book (yang entah kapan terbitnya) maka nasib buku gue akan digantung kembali.
Dengan berat (dan dongkol) akhirnya gue memilih option pertama, pikir gue,
walaupun buang waktu dua tahun, at least
gue gak digantung-gantung lagi. Paling tidak ada kejelasan. Bahwa kontrak yang
sudah ditanda-tangani itu batal. Gue bisa menerbitkan sendiri atau membawa
naskah gue ke penerbit lain.
To be honest, saat itu gue shock berat.
Gak makan, bengong akut, nangis di bawah guyuran shower, macam abege putus
cinta! Apalagi saat itu gue dalam posisi hamil. Sudah terkenal kan kalau ibu
hamil itu jauh lebih sensitif dari cewek PMS. Impian indah gue tentang setelah
melahirkan gue akan sibuk bepergian ke satu kota dan kota lainnya untuk
mempromosikan si buku pupus sudah. Pembatalan kontrak ini bikin drama dalam
kehamilan gue, gue jadi bolak-balik ke rumah sakit karena stres.
Sampai
akhirnya gue berlibur bareng temen-temen SMA gue. Ada Helena yang jauh-jauh
dari Perth main ke Jakarta sebelum melanjutkan liburannya ke Europe dan Widya
yang bela-belain dari Jogja nyamperin gue ditengah kesibukannya nyusun skripsi.
Kami bertiga ngebolang ke Bandung buat lanjut ketemu temen-temen SMA gue
lainnya. Liburan itu sedikit melegakan pikiran gue. Efeknya dahsyat, gue gak
lagi kepikiran masalah buku. Bisa dibilang gue udah ikhlas, udah ridho, udah nerimo kalau jalan karir gue di perbukuan
tidak semulus karir pramugari gue.
Semenjak
itu sebenarnya gue sudah membulatkan tekad untuk menyusun kembali naskah buku
gue. Bukan untuk ditawarkan ke penerbit lain, tapi untuk gue terbitkan secara
mandiri. Gue ingin membuktikan kepada Indonesia bahwa penulis amatir yang minim
follower seperti gue tetap bisa melahirkan karya yang bagus. Yang bermanfaat
pula tentunya. Bukan sekedar buku haha-hihi yang laris sekali cetak berkat
follower di media social. Semangat orang yang dikecewakan memang mengerikan!
Sayangnya
(eh syukurnya) di akhir bulan Januari gue melahirkan putri pertama gue. Pada tanggal
30 Januari 2016, pukul 12.00 Akirandari Ekananda pertama kali bertemu ibunya
yang cantik jelita ini. Semangat merangkai kembali buku gue teralihkan dengan
kesibukan baru gue sebagai seorang mamah muda. Seriously, kesibukan seorang ibu baru itu jangan disepelekan.
Apalagi sampai saat ini gue mengurus Akira hanya berdua bersama suami, tidak
dibantu babysitter. Gue dalam tahap pencarian pembantu agar sesekali gue bisa
melanjutkan proses buku gue yang tertunda ini.
Sekian
cerita gue kali ini, gak bisa panjang-panjang karena Akira udah ngelolong minta
nenen. Minta doa aja supaya semua yang gue rencanakan bisa lancar. LOVE YOU!
Komentar
Btw selamat yaaaa uda hadir buah hatinya yang cantik :)
Peninggi Badan Tiens
Obat Sipilis Dan Gonore
hey, would you visit mine back and leave any mark on it ^^ thank you!
http://www.chippeido.co.vu
Monggo dilanjut tulisan2 kece nya..
Follow back ya : http://forumgol.blogspot.com/
Selamat atas kelahirannya mb
AAAAKK !! jadi pengen buru-buru nikah nih gue
kunjungi juga BLOG GUE