RE-MUVEE : American Hustle
Gue bisa menemukan begitu banyak
bintang besar beradu dalam satu film apik sehingga tidak berlebihan rasanya gue
menyebut American Hustle sebagai film dengan deretan pemain paling ekplosif di
awal tahun ini. Dan akhirnya, gue punya waktu untuk menontonnya bersama sahabat
lama gue, Cyndi Carolina yang sedang berlibur ke Jakarta di XXI Kota Kasablanka
24 Januari silam. Oke, back to reviewing.
Dengan jaminan sutradara
ternama, David O. Russel, pantas saja begitu release, film ini mendapat begitu
banyak kritik positif dan mulai menuai berbagai penghargaan dari insan
perfilman, salah satunya di ajang Golden Globe untuk kategori Best Musical and Comedy. Gue sejujurnya bukan penggemar berat David O. Russel,
tapi gue mengagumi kepiawaiannya dalam mengarahkan pemain dan memberi twis
segar dan cerdas di setiap filmnya. Ia
juga mendapatkan keempat jempol gue dalam memilih sendiri pemainnya, dimana
film American Hustle ini bisa gue sebut penggabungan kedua film hebat David
sebelumnya, yaitu Christian Bale dan Amy Adams di film The Fighter (tahun 2010)
dan Bradley Cooper, Jennifer Lawrence dan Robert de Niro di film Silver Linings
Books. Kalian pasti bertanya ‘Robert de Niro? Seriously? Diantara para
pemain muda itu?’. Then I’m sorry to
say, YES! He still show us his shine even as a cameo. Yes, he DID!!! Ia
hanya tampil sedikit di penghujung film sebagai kepala mafia, tapi ia tetap memukau dan gue selalu
berandai-andai memiliki ayah mertua sepertinya. Oh damn!
Film ini diadaptasi oleh proyek
rahasia FBI bernama ABSCAM (Arab Scam) di era akhir 70-an dan awal 80-an.
Jangan heran jika menemukan soundtrack bernuansa
jadul, karena tata artisti dan latar lagu telah dlih sedemikian apiknya untuk
mewaki era tahun di film ini. Sebegitu profesianalnya seorang David O. Russell yang
selalu memikirkan hal sekecil apapun di setiap filmya. Tidak hanya dirinya,
untuk menunjukkan bahwa ia mampu lebih professional dari film sebelumnya, The
Dark Knight, Bale bahkan, menanggalkan badan kekarnya di film ini karena ia
berperan sebagai seorang penipu ulung berkedok pengusaha laundry, Irving
Rosenfeld. Bale bahkan rela menggemukkan badannya demi cap ‘penghayatan peran’
(and yea, I’m still shock with his
distended!). Bale berpartner dengan Amy Adams yang memerankan Sydney
Presley, seorang gadis stripper yang
kemudian berganti identitas menjadi Lady Edith Greensly. Mereka berdua tidak
hanya bekerja sama dalam bidag tipu-menipu, namun juga menjalin romansa penuh
nafsu dalam kesehariannya. Sydney berhasil memerankan seorang gadis cerdas,
menawan, liar sekaligus penuh cinta hingga menyingkirkan kenyataan bahwa Irving
memiliki istri dan tidak akan pernah bisa menceraikan istrinya, Rosalyn
Rosenfeld.
Tidak hanya itu, aksi tipu-tipu
Irving dan Sydney ditangkap oleh Richi DiMasoyang diperankan oleh Bradley
Cooper, seorang agen FBI yang ambisius dan menyeret mereka ke sebuah kasus
jebakan kepada para koruptor dan mafia. And
here we go, disinilah kita bisa melihat acting Jeremy Renner sebagai
seorang walikota baik hati dan menyayangi rakyatnya, Carmen Polito. Jangan under estimate hanya karena Jeremy tidak
menggondol nominasi seperti rekan-rekannya, bukan berarti ia tidak memainkan
perannya dengan baik. Dengan jambul khas tahun 70an, ia berhasil menjelma
menjadi sosok yang berwibawa, humanis dan menarik. Ia menjadi satu-satunya
orang nrmal diantara 4 orang brengsek lainnya di film ini. Bahkan, gue bisa
melihat bahwa perannya menjadi salah satu pokok permasalahan disini : dimana
seorang pemimpin begitu mencintai rakyatnya, hingga menghalalkan berbagai cara
untuk memajukan negerinya. Maybe that was
one of their reason to change the title from American Bullshit to American Hustle.
Bagaimana akhir dari film ini? Sorry, I just do my job to reviewing, not to
story telling. Last word I should
say, this one is AWESOME!!!
Komentar
belum nontonm film ini nih, baca postingan ini jadi kepengen nonton.
terkadang buat nonton emang harus baca review nya dulu. biar gak nyia-nyia in waktu.. hahahaha
*Curcol