Maaf Hanya Mengingatkan

Hai2 akhirnya aku balik ngeblog lagi nih gaes! Alasan ngeblog bakal aku bisikin kapan-kapan, yang jelas gak akan aku kasih tau sekarang karena di blog post ini aku mau ngobrol tentang salah satu fenomena di Indonesia yang judulnya ‘MAAF HANYA MENGINGATKAN’

Pernah gak sih kalian lagi posting sesuatu, trus ada temen atau di kasus aku, orang yang gak dikenal,  kasih komentar semacam ini :

‘Padahal fotonya bagus lho, coba pakaiannya tertutup pasti lebih bagus lagi. Maaf ya Kak, hanya mengingatkan.’
Atau yang paling brengzek, komentar seperti ini:
‘Wah handphonenya bagus, tapi apa gak sayang keluar uang segitu cuma buat hp? Lebih baik lagi kalau uangnya dipakai buat bantu saudara kita yang habis kena bencana kan? Maaf hanya mengingatkan.’

Oke krik krik krik. Kalimat ‘maaf hanya mengingatkan’ ini somehow dijadikan EXCUSE untuk mencampuri urusan orang lain. Terlepas dari ajaran agama yang memang menyarankan kita untuk ‘mengingatkan sesama’ tapi FYI aja, sebagai orang yang sering mendapat ‘peringatan’ gini tindakan kalian tuh ANNOYING banget gaes. 

Kalau maksud komentar kalian hanya untuk memberi saran soal tempat makan yang enak, atau toko online yang murah, pastinya yang nerima saran juga seneng dong? Tapi kalau tendensinya nyinggung-nyerempet urusan agama? SENSITIVE GAES, bukan sensitive merk testpack ya. Tapi itu topik yang malah seharusnya dihindari apalagi ke orang yang engga kalian kenal. Why???

Pertama, urusan ibadah, amal, atau apapun yang berhubungan dengan agama adalah hubungan vertikal antara umat dengan Tuhannya. Apalah kita yang cuma buih-buih kopi susu warteg yang mau menghakiminya. Dan kedua, let people enjoy their life and you should do the same too. Biarin aja sih mereka pakai uangnya buat apa, unless mereka ngutang sama kalian, yaa kalian punya hak untuk mempertanyakan ‘wah lo kok bisa-bisanya beli handphone baru, tapi hutang ke gue berbulan-bulan gak dibayar?’

Jangan jadikan kalimat ‘maaf hanya mengingatkan’ sebagai pembenaran supaya kalian bisa bebas nyinyirin hidup orang. Mind your own life gaes. Katanya hidup itu cuma sekali, rite? Jangan sibuk ngurusin hidup orang tapi hidup sendiri berantakan. Benerin dulu hidup kalian sendiri dan nikmati apa hasil jerih payah kalian. Ada orang lain yang lebih sukses padahal kalian liatnya dia gak pernah berusaha? Liat sisi positifnya, tanya apa tips dan triknya, belajar, belajar dan belajar. Jangan keburu berprasangka yang engga-engga karena sikap negatif ini macem kanker sister, akan mengakar, menyebar dan sulit disembuhkan.

Aku bikin tulisan ini bukan bermaksud sok nasehatin karena akupun masih suka nyinyir dan sometimes punya rasa iri sama kesuksesan orang lain. Aku nulis ini karena ngerasa sering terganggung sama komentar-komentar annoying seperti tadi dengan berlindung dibalik kalimat ‘maaf hanya mengingatkan.’

To be honest, aku masih sering nyinyir dan ngegossip kok gaes. Tapi aku membatasi sikap negatif ini untuk diri sendiri dengan gak kasih komentar nyinyir straight to the point ke orangnya langsung.

Contoh :
Aku ngeliat temenku jalan-jalan keluar negeri atau ngerayain pesta ulangtahun anaknya secara meriah. Aku merasa iri karena merasa sebenernya aku mampu kok buat jalan-jalan keluar negeri dan bikin pesta heboh buat ulangtahunnya anak-anakku. But no, aku gak kasih komentar ke temenku dengan dalih ‘maaf hanya mengingatkan’ untuk menutupi sikap iriku itu. Aku gak berani bilang, ‘ngapain sih lo hedon keluar negeri? Mending uangnya ditabung atau dipake sedekah ke anak yatim daripada dibuang buat liburan yang beberapa hari doang.’

Karena apa? Karena aku gak tau, dibalik postingan liburannya mungkin aja dia juga udah sedekah tanpa umbar-umbar ke orang lain. Atau mana tau dia punya tabungan terpisah yang udah menggunung tanpa pernah posting di sosmednya. Sekalipun dia gak sedekah atau nabung, still that’s not my bussines! So I keep those rasa nyinyir on my mind, supaya rasa iri ini gak nyinggung orang lain. Gak adil kan kalau aku yang iri, tapi orang lain jadi gak happy?

‘Kamu tuh batu banget ya, padahal aku ngasih tau yang bagus lho!’
Really? Siapa eloooo? Bantu engga, cuma modal jari buat ngetik komentar. Gak ada yang salah sih buat mengingatkan orang lain, tapi ada etikanya gaes, jangan asal nyablak macam gak diajarin sopan santun semasa kecilnya. Dan please, I beg you, sebelum kalian mengingatkan orang tentang perihal kehidupan religinya, coba deh ngaca, apa situ udah gak punya kekurangan lain untuk dikoreksi sampai harus ngulitin hidup orang lain?


Udah segitu aja sih curcol Budinna malam ini. Semoga setelah baca postingan ini, kalian bisa lebih sering ngerem kalau mulutnya keenakan ngegas sembarangan. Ingat, lidah tak bertulang dan kadang kata-kata bisa lebih menyakitkan dan memberi luka yang mendalam. 

Komentar

Postingan Populer