In Love With Another Pak Pilot



          Sebelum gue pacaran dengan Maherda dan sampai detik kumpulan catatan penerbangan ini gue bawa ke penerbit, gue belum pernah ngerasa bener-bener jatuh cinta, kecuali ya sama si bocah Maherda itu. Setelah 7 bulan berpacaran, gue jatuh cinta lagi. Parahnya, gue jatuh cinta sama orang lain! Atau istilah bulenya, “I am in love with another guys!”
          Itu adalah rute 4 hari yang bermalam di Medan, Palu dan Denpasar. Ia (lagi-lagi) adalah seorang co-pilot. Awal gue ketemu di FLOPS dengan (sebut saja diaaa….) Mas Dhanis, gue ngerasa kesetrum. Seperti kebanyakan FTV Indonesia, gue dan Mas Dhanis pandang-pandangan dan dari mata kami keluar sengatan listrik warna-warni (ini FTV atau film laga silat ciat-ciat yah?).
          Gue yang seharusnya in charge sebagai cabin 3,  ntah kenapa ditempatkan sebagai cabin 4, yang berarti gue akan menghabiskan lebih banyak waktu dengannya, karena tugas cabin 1 dan cabin 4 adalah service awak cockpit. Gue mati-matian menahan perasaan gue karena gue udah punya pacar. Tapi tanpa sadar, pendekatan itu terjadi. Gue dan Mas Dhanis mengobrol tentang banyak hal.  Dimulai dari kesamaan hobi kami dalam hal menulis. Selera lagu, dia suka semua lagu-lagu Iwan Fals, dan kami menyanyi bersama. Sebuah awal yang hampir mirip waktu gue ketemu Maher. Sampai gossip-gossip ter’hot di perusahaan pun gak luput dari topik perbincangan kami.
          Perasaan itu memang datang sesukanya, padahal gue yakin banget, gue gak pernah mengundangnya untuk merusak hubungan gue dan pacar gue. Saat itu gue memang lagi berantem, biasa lah, namanya juga anak alay lagi pacaran. Kalo gak berantem, gak afdol rasanya. Gara-gara schedule terbang dan jam kerja yang selalu berbeda, kami jadi kesulitan bertemu dan komunikasi. Terjadilah ajang curhat antara gue dan Mas Dhanis. Mas Dhanis menanggapi masalah gue dengan lebih dewasa, padahal dia dan pacar gue seumuran. Gue merasa mendapat sosok yang ‘lebih’dari pacar gue. Mas Dhanis bisa memberi perhatian ‘lebih’, bisa memberi kasih sayang ‘lebih’, dan tentu saja dari segi body+tampang, Mas Dhanis emang ‘lebih’ dari Maherda meskipun sepintas mereka berdua terlihat mirip.
          Gue merasa menemukan ujian berat saat itu. Pilihan yang sangat dilematis antara Maherda, cowok dewasa yang terkesan dingin, atau Mas Dhanis cowok hangat dan perhatian, tapi baru banget gue kenal? Tapi setelah gue pikir-pikir, gue kan masih muda. Pacaran menurut gue adalah masa untuk memilih yang terbaik, soooo
          “Halowh? Mas Maherda? Iya Mas… Jadi gini, aku kayanya ngerasa udah ga cocok deh sama kamu. Gimana kalo kita udahan aja?” kata gue melalui telfon.
          “Ehem… Okeh, kalo itu mau kamu,” tuh kaannn! Masa pacar minta putus responsnya Cuma gitu doank? Bener-bener deh, cuek abis!
          Setelah proses pemutusan itu, gue dan Maherda seperti lost contact. Gue gak berusaha menghubungi dia, begitupun Maherda gak pernah lagi mengabari gue. Gue kembali ke proses pendekatan gue dengan Mas Dhanis. Kami semakin dekat dan dekat dan dekat, hingga tiba-tiba Mas Dhanis meremukkan hati gue dengan menunjukkan sebuah foto.
          “Ini istri aku, dan ini anak aku. Cakep yah? Dulunya pramugari juga,” kata Mas Dhanis pamer. Hati gue langsung remuk gak berbekas. Gue buru-buru ambil telfon dan menelfon Maherda.
          “Mas, aku minta maaf ya. Aku ternyata sayaaannggg banget sama kamu. Mas maafin aku kan?”
          “Iya, aku maafin. Kamu udah makan?” YES! Gue meninjukan tangan ke udara. Maherda emang cowok terbaik di dunia!
          “Udah donk sayaaanngg. Kamu lagi apaaaahhh? Dan bla bla bla…”
          Saat itu gue sadar, Maherda mungkin bukan pria yang sempurna. Tapi dia punya cinta yang sempurna, punya beribu maaf, punya kesabaran tingkat malaikat. I love u, deh pokoknya!

Komentar

skullplayer mengatakan…
ga nanyain? maherda saat itu lagi makan sama sapah..hehehe
Radinna Nandakita mengatakan…
Dear skullplayer...
Yang jelas ga lagi sama anda kan yah??
wiraintruder mengatakan…
haha lucu critanya..

emg mbak cowok model mas Maherda susah bgt nemunya skrg..
saking dinginnya org2 model kyk gtu biasanya ga ambil pusing mau pacarnya jungkir balik sambil koprol depan atau kyk gmn jg..

atau bs jd krn saking sibuknya mas Maherda ampe ga sempet buat mikir yg bgtuan yak?? :p hehehe
bs jg dia lupa klo mbak putusin beberapa hari yg lalu??

hehehe
Radinna Nandakita mengatakan…
sepertinya sih begitu mas.. maklum udah uzur, jd suka lupa kalo ternyata gw sering nge-phk dia.. hahaha
Unknown mengatakan…
waduw....
“Ini istri aku, dan ini anak aku. Cakep yah? Dulunya pramugari juga,” tarataktakdung cessssssssssssssssssss.............
Unknown mengatakan…
maknyesssssssssssssssssss~

untuk pacarnya baik hati

Watch movie bluray
Watch movie free
Anonim mengatakan…
Duh kak dina jadi pengen deh punya pacar pilot macem maherda

Postingan Populer