Surat Keempat
Surat Keempat…
Assalamualaikum Dimas, bagaimana kabarmu? Saat 5 tahun lalu kita memutuskan untuk berpisah aku tidak menyangka bahwa itu berarti kita tidak berhubungan sama sekali. Maka kuputuskan untuk mengirim surat sebagai bentuk silahturahmi kita untuk yang pertama juga terakhir kalinya.
Katamu, “rupanya kita salah. Ternyata cinta memang harus dibentengi dengan agama. Muslim harus mencinta yang Muslim. Kristen harus mencinta yang Kristen. Agar tidak ada lagi kisah cinta seperti kita yang bertemu hanya untuk dipisahkan.”
Biar aku benahi. Cinta tidak harus mengenal agama. Namun di Indonesia, menikah harus dengan yang se-agama. Aku mencintaimu, tidak peduli apapun keyakinanmu. Dan ketahuilah, penyesalan terbesarku adalah melepasmu pergi begitu saja tanpa sempat mencoba sedikiiiit saja untuk bertahan.
Komentar