Definisi Gentleman Yang Sesungguhnya

                  Aku suka banget kalau laki-laki bersikap gentleSeriously, I’m not that weirdo yang gak klepek-klepek kalau dipepet gentleman. Tapi…. Kadang laki-laki sering salah mengartikan ‘gentleman’sebagai ‘let me do all those things for you’dimana ini GAK COCOK banget buat jenis perempuan seperti aku yang ngecat aja bisa sendiri. Aku bisa naik motor berbagai jenis, entah itu motor besar semacam scorpio, motor antik seperti vespa tua atau motor simple seperti Honda scoopy. Begitupun dengan mobil, bisa nyetir manual juga matic. Di kondisi kepepet, aku malah bisa nyetir sambil menyusui (tapi ini engga buat ditiru sama sekali ya gengs). Jadi basicly, aku ga butuh laki-laki buat nganter-jemput aku kemanapun, I can do it by myself.KALAUPUN, mereka dengan senang hati menjemputku, I will appreciate it. Tapi ya gak usah terus-terusan juga sih. Jatuh cinta harus dua arah, begitupun kebaikan-kebaikan yang terjadi di dalamnya. Kalaupun aku gak bisa jemput si cowok, minimal aku bisa permudah dengan ketemu di kawasan deket rumah tinggalnya sebagai balasan atas jemputan dikencan sebelumnya. 

                  Gentleman juga bukan berarti bersikap royal setiap saat dan bayarin semua makan saat nge-date atau belanjain ceweknya, apalagi kalau hubungannya baru sebatas pendekatan, hubungan casual atau pacaran. Kalau udah masuk ke ranah pernikahan, okelah. Aku penganut prinsip ‘uangmu, uangku, uang kita sama-sama. Gak ada yang disembunyikan’. Giliran hubungannya lanjut, malah mencak-mencak marah dan menganggap perempuan matre, padahal elu-nya juga bego boys,ngapain juga bayar-bayarin kalau gak ikhlas?

                  Jenis gentleman yang aku suka adalah mereka yang bisa bertanggung jawab mengurus diri mereka sendiri, menunjukkan effort terbaik mereka tanpa mengharap imbalan dan pure sebagai bentuk tanda cinta aja dan yang terpenting, SUPPORTIVE ke lawan jenis. Aku ga suka laki-laki sok superior yang ngerasa perempuan gak bisa melakukan apa-apa tanpa laki-laki. Mungkin aku pribadi gak bisa melakukan semua hal yang biasanya dilakukan laki-laki, misal perbaiki mobil atau bangun rumah, but hey, bahkan gak semua cowok loh bisa melakukan itu. Dan sekalipun aku gak bisa hal-hal pertukangan, aku bisa cari uang buat bayar orang yang mau  ngerjain hal-hal itu. Jadi dibanding laki-laki yang selalu melakukan apapun untukku karena menganggap aku gak bisa apa-apa tanpa mereka, I prefer to choose those kind of guys yang memberi bantuan saat diminta, bukan selalu ngasih bantuan tanpa diminta dan membuat aku manja. 

                  

 

Komentar

Postingan Populer