Apa Yang Bakal Gue Lakukan Saat Evakuasi
Gue orang gila. Oke, banyak yang bilang. Walaupun sebenernya, gue beranggapan bahwa gue hanyalah mahluk cakep bin bohay yang punya daya imajinasi tinggi dan suka kelihatan berbeda dari orang lain. Nah, masalahnya adalah, rata-rata orang Indonesia gak suka sama yang namanya perbedaan. Sangat jarang ada yang benar-benar mengamalkan konsep Bhineka Tunggal Ika. *eh, ini kenapa jadi ngomong serius*
Back to the topic, gue pernah punya pikiran gila, yang kalo suatu kali kejadian, bisa jadi bakal bener-bener gue lakuin. Mau tau? Baiklah, simak penjelasan berikut tentang evakuasi.
Evakuasi, menurut buku besar Mbah @NandakitaRadin, evakuasi adalah tindakan penyelamatan orang-orang *dalam hal ini adalah penumpang* pada saat terjadi crash atau hal emergency lainnya. Prosedur seorang pramugari jikalau mendapat command 'EVACUATE' dari PIC (Pilot In Command) adalah :
1. Ngeliat keadaan diluar melalui viewing window, apa di depan pintu keluar ada penghalangnya atau engga.
2. Kalo ada, harus segera dikoordinasikan dengan awak cockpit. Kalo gak ada, pintu harus langsung dibuka.
3. Kalo pendaratan daruratnya di darat, setelah pintu dibuka dan slide *atau bahasa kanak-kananknya sih perosotan* mengembang hingga menyentuh tanah, maka pramugari harus segera menginstruksikan kepada penumpang untuk segera keluar dari pesawat. Kalo pendaratan daruratnya di air, maka setelah slide mengembang, mereka harus membuka metal flap yang terdapat di bagian bagian bawah pintu, dan menarik 'Detachment Handle'. Fungsiny apa? Untuk melepas slide dari badan pesawat, meskipun mereka masih terhubung dengan sebuah tali yang disebut 'mooring line'.
4. Nah, setelah semua penumpang keluar, pramugari gak bisa keluar begitu saja dari pesawat. Kami harus mengecek keadaan rekan kami, awak cockpit dan juga awak kabin lainnya. Kami juga harus membawa perlengkapan yang dibutuhkan seperti FAK (First Aid Kit), Flash Light, Megaphone, ELT (Emergency Locater Transmitter) dan sebagainya sesuai dengan lokasi pendaratan mereka. Kalau mendarat di tengah lautan, atau di pusat kota, perlengkapan yang harus kami bawa berbeda-beda.
5. Nah ini adalah step yang paling gue suka, ketika pramugari harus melakukan check cabin untuk mencari penumpang yang mungkin masih terjebak di sela kursi atau pingsan atau bahkan mungkin sudah meninggal *maaf*. Sebelum gue check cabin, gue bakal ambil disposal (kresek super gede yang biasanya dipake orang cleaning buat ngumpulin sampah), gue buka disposalnya, pas gue jalan di tengah cabin dan berteriak 'SEMUANYA KELUAR SEKARANG! EVERYBODY OUT NOW! WO DE MINGZI CIAO RADINNA!' *sori, yang terakhir itu ngasal*, gue bakal ngeliatin tas-tas penumpang yang ketinggalan dan memeriksa apakah ada I-phone 5 yang ketinggalan. Selanjutnya gue bakal masukin semua tas bermerk, gadget terkini, dan dompet-dompet tebel kedalam disposal dan buru-buru keluar pesawat. Hahahhaha... Kaya raya gue! *tapi kalo gue bisa ngelakuin ide gila yang satu ini, gue berharap kecelakaannya dari rute Jakarta-Singapore aja. Ketauan lah kelas penumpangnya pasti Nyonyah-Nyonyah kaya banyak duit yang mau berlibur, dan dipastikan tasnya asli*
Nah, itu tips dari gue buat kalian para FA wannabees yang bingung apa yang harus kalian lakukan di proses evakuasi. :) Maap kalo rada gak bener, postingan ini dibikin pas gue lagi nahan sakitnya haid hari pertama. Hiks.
Salam galau epribadeh!
Back to the topic, gue pernah punya pikiran gila, yang kalo suatu kali kejadian, bisa jadi bakal bener-bener gue lakuin. Mau tau? Baiklah, simak penjelasan berikut tentang evakuasi.
Evakuasi, menurut buku besar Mbah @NandakitaRadin, evakuasi adalah tindakan penyelamatan orang-orang *dalam hal ini adalah penumpang* pada saat terjadi crash atau hal emergency lainnya. Prosedur seorang pramugari jikalau mendapat command 'EVACUATE' dari PIC (Pilot In Command) adalah :
1. Ngeliat keadaan diluar melalui viewing window, apa di depan pintu keluar ada penghalangnya atau engga.
2. Kalo ada, harus segera dikoordinasikan dengan awak cockpit. Kalo gak ada, pintu harus langsung dibuka.
3. Kalo pendaratan daruratnya di darat, setelah pintu dibuka dan slide *atau bahasa kanak-kananknya sih perosotan* mengembang hingga menyentuh tanah, maka pramugari harus segera menginstruksikan kepada penumpang untuk segera keluar dari pesawat. Kalo pendaratan daruratnya di air, maka setelah slide mengembang, mereka harus membuka metal flap yang terdapat di bagian bagian bawah pintu, dan menarik 'Detachment Handle'. Fungsiny apa? Untuk melepas slide dari badan pesawat, meskipun mereka masih terhubung dengan sebuah tali yang disebut 'mooring line'.
Sumber : http://www.edm.ltd.uk/en/boeing-door-trainers |
5. Nah ini adalah step yang paling gue suka, ketika pramugari harus melakukan check cabin untuk mencari penumpang yang mungkin masih terjebak di sela kursi atau pingsan atau bahkan mungkin sudah meninggal *maaf*. Sebelum gue check cabin, gue bakal ambil disposal (kresek super gede yang biasanya dipake orang cleaning buat ngumpulin sampah), gue buka disposalnya, pas gue jalan di tengah cabin dan berteriak 'SEMUANYA KELUAR SEKARANG! EVERYBODY OUT NOW! WO DE MINGZI CIAO RADINNA!' *sori, yang terakhir itu ngasal*, gue bakal ngeliatin tas-tas penumpang yang ketinggalan dan memeriksa apakah ada I-phone 5 yang ketinggalan. Selanjutnya gue bakal masukin semua tas bermerk, gadget terkini, dan dompet-dompet tebel kedalam disposal dan buru-buru keluar pesawat. Hahahhaha... Kaya raya gue! *tapi kalo gue bisa ngelakuin ide gila yang satu ini, gue berharap kecelakaannya dari rute Jakarta-Singapore aja. Ketauan lah kelas penumpangnya pasti Nyonyah-Nyonyah kaya banyak duit yang mau berlibur, dan dipastikan tasnya asli*
Nah, itu tips dari gue buat kalian para FA wannabees yang bingung apa yang harus kalian lakukan di proses evakuasi. :) Maap kalo rada gak bener, postingan ini dibikin pas gue lagi nahan sakitnya haid hari pertama. Hiks.
Salam galau epribadeh!
Komentar
Haha keren juga idenya :))
mayan bs dapet brg2 keren...