Sekolah Pramugari, Penting Atau Tidak?
Halo semua, salam galau in the morning ya! Postingan kali ini gue bikin saat gue nungguin senior gue mandi (maaf, info gak penting). Gue akan ngebahas tentang....(silahkan baca judul di atas).
Gue tau banget, banyak orang pengen jadi FA. Gaji kenceng, jalan-jalan, ketemu pilot keren (kaya tokoh di cerita Pilot Don Juan dan It's A Poke Soap), juga kenal pramugara-pramugara ganteng (macem mas Ardho di cerita No More Budaya Ijin-Ijin). Buat cewek-cewek, siapa sih yang gak mau? Hahaha, okelah, mungkin itu hanya bonus yang lo dapatkan ketika lo jadi pramugari. Tapi kado terindah bagi gue adalah : gue tinggal di langit. Gue menghabiskan hampir setengah hari gue diatas sini. Memperhatikan langit merona jingga di kala senja, langit menjadi kelabu ketika suasana hatinya kacau (cukup, gue gak cocok berpuitis ria). Nah, mereka yang ingin menjadi FA seringkali terhalang mimpinya karena faktor dana. Dana untuk apa? Sekolah pramugari.
Apa itu sekolah pramugari? Menurut pandangan gue pribadi, sekolah pramugari itu adalah semacam agen dimana sebelum lo diikutkan dalam perekrutan maskapai, lo akan dididik dan dilatih terlebih dahulu (menurut standar mereka tentunya). Tentu aja gak semua sekolah pramugari itu menjamin kelulusan bagi siswa-siswinya.
Gue masuk sekolah pramugari ternama di Jogjakarta. Saat itu, biaya sekolahnya masih Rp 30.000.000,00. Banyak ya? Kenapa gue memilh sekolah ini? Karena sekolah yang sama telah mencetak kakak kelas gue, Bang Andy, sebagai pramugara Haji di maskapai BUMN Indonesia tercinta. Dari Bang Andy gue mendapat informasi. Darimana lagi anak kampung-culun macem gue bisa dapet informasi tentang dunia FA? Ibarat kata, gue dan dunia FA itu sangat jauh, beda ruang dan waktu kalo boleh gue bilang.
Gue mendapat fasilitas yang cukup memuaskan, kamar yang nyaman, makanan yang enak-enak, dan guru-guru berpengalaman. Dan yang paling penting, gue mendapatkan persahabatan (silahkan baca postingan Sahabat Pramugalau). Gue merasa beruntung saat bisa diterima disekolah tersebut, meskipun masih miris juga, karena sekolah yang mahal ini, orangtua gue harus gencar cari hutang kesana-kemari. Hiks.
Namun ketika gue join di airlines, gue mulai sadar kalau sebenernya GAK PERLU MASUK SEKOLAH PRAMUGARI UNTUK MENJADI PRAMUGARI. Gue serius. Gue (kebetulan) sekali coba perekrutan, bisa langsung keterima. Tapi ada temen gue yang mencoba 7-8 kali, tapi belum juga diterima (akhirnya memutuskan untuk bekerja di hotel sementara waktu). Kebanyakan dari mereka yang belum diterima maskapai sangat kecewa, merasa ditipu dan sebagainya. Padahal engga loh, karena di kontrak juga ga ada perjanjian bahwa setiap siswa-siswi yang masuk, pasti diterima airlines. Dan ada banyak temen gue yang memang gak sekolah pramugari, tapi bisa keterima di maskapai. Banyak instruktur gue yang malah kasian karena gue membuang uang cukup banyak untuk sekolah pramugari yang bagi mereka gak penting. Awalnya gue tersinggung, gue merasa orang-orang ini menganggap gue bodoh. Tapi setelah mereka menjelaskan, gue mengerti.
Maskapai memang suka mengambil anak-anak sekolah pramugari, karena diharapkan mereka sudah lebih terlatih dan bisa menyerap ilmu lebih mudah nantinya. Tapi sayangnya, itu bukanlah patokan. Mereka tetap punya standar tersendiri, dan kontur wajah-lah, tinggi dan berat badan-lah, gaya berbicara-lah, senyumnya-lah, kemampuan bahasa inggris-nya lah, dan banyak lagi. Jadi walaupun elo sudah dilatih sekeras apapun, tapi kamu tidak menunjukkan hasil yang mereka inginkan, jangan pernah berharap walau kamu adalah siswa-siswi sekolah pramugari termahal di Indonesia sekalipun, elo gak bakal diterima. Ketika kamu lulus sekolah pramugari, mereka hanya akan memberikan sertifikat yang dimana gak bisa kamu pergunakan untuk terbang pesawat odong-odong sekalipun. Yang kamu perlkan adalah FAC dari kementrian perhubungan. Itu adalah semacam SIM terbang buat para awak kabin, Hampir mirip SIM kendaraan, di FAC elo bakal tertulis rating pesawat apa aja yang sudah lo milikin. Kalo gue baru punya dua rating sih, Boeing 737-800 NG dan yang Boeing 737-900 ER. FYI, kedua tipe pesawat ini sebenarnya sama-sama classiefied as NG, tapi gue emang lebih akrab mendengar 737-900 dengan embel-embel ER.Gak ngerti? Silahkan bertanya dengan suhu ilmu penerbangan gue, Om@Gerrys.
Nah, bagi kalian yang bercita-cita menjadi FA tapi terhalang masalah dana, jangan takut. Dibandingkan uang, sebenernya kalian lebih butuh tekad dan nekad. Kenapa? Perlu tekad yang kuat agar kalian terlihat percaya diri dihadapan interviewer, dan kalian harus nekad untuk merantau jauh dari kampung halaman demi apa yang kalian sebut sebagai cita-cita. Kalaupun kalian sudah mencoba berkali-kali, dan tidak ndapat hasil yang diinginkan, jangan putus asa. You have your own destiny. Gue bercita-cita menjadi penulis dan sineas ternama, tapi malah terdampar di pesawat sebagai FA. See? Kita gak pernah tau takdir membawa kita kemana.
Jadi, sekali lagi, kalau ada yang bertanya, sekolah pramugari itu penting atau tidak? Ini jawabannya : tidak, tapi cukup bermanfaat :)
Gue tau banget, banyak orang pengen jadi FA. Gaji kenceng, jalan-jalan, ketemu pilot keren (kaya tokoh di cerita Pilot Don Juan dan It's A Poke Soap), juga kenal pramugara-pramugara ganteng (macem mas Ardho di cerita No More Budaya Ijin-Ijin). Buat cewek-cewek, siapa sih yang gak mau? Hahaha, okelah, mungkin itu hanya bonus yang lo dapatkan ketika lo jadi pramugari. Tapi kado terindah bagi gue adalah : gue tinggal di langit. Gue menghabiskan hampir setengah hari gue diatas sini. Memperhatikan langit merona jingga di kala senja, langit menjadi kelabu ketika suasana hatinya kacau (cukup, gue gak cocok berpuitis ria). Nah, mereka yang ingin menjadi FA seringkali terhalang mimpinya karena faktor dana. Dana untuk apa? Sekolah pramugari.
Apa itu sekolah pramugari? Menurut pandangan gue pribadi, sekolah pramugari itu adalah semacam agen dimana sebelum lo diikutkan dalam perekrutan maskapai, lo akan dididik dan dilatih terlebih dahulu (menurut standar mereka tentunya). Tentu aja gak semua sekolah pramugari itu menjamin kelulusan bagi siswa-siswinya.
Gue masuk sekolah pramugari ternama di Jogjakarta. Saat itu, biaya sekolahnya masih Rp 30.000.000,00. Banyak ya? Kenapa gue memilh sekolah ini? Karena sekolah yang sama telah mencetak kakak kelas gue, Bang Andy, sebagai pramugara Haji di maskapai BUMN Indonesia tercinta. Dari Bang Andy gue mendapat informasi. Darimana lagi anak kampung-culun macem gue bisa dapet informasi tentang dunia FA? Ibarat kata, gue dan dunia FA itu sangat jauh, beda ruang dan waktu kalo boleh gue bilang.
Gue mendapat fasilitas yang cukup memuaskan, kamar yang nyaman, makanan yang enak-enak, dan guru-guru berpengalaman. Dan yang paling penting, gue mendapatkan persahabatan (silahkan baca postingan Sahabat Pramugalau). Gue merasa beruntung saat bisa diterima disekolah tersebut, meskipun masih miris juga, karena sekolah yang mahal ini, orangtua gue harus gencar cari hutang kesana-kemari. Hiks.
Namun ketika gue join di airlines, gue mulai sadar kalau sebenernya GAK PERLU MASUK SEKOLAH PRAMUGARI UNTUK MENJADI PRAMUGARI. Gue serius. Gue (kebetulan) sekali coba perekrutan, bisa langsung keterima. Tapi ada temen gue yang mencoba 7-8 kali, tapi belum juga diterima (akhirnya memutuskan untuk bekerja di hotel sementara waktu). Kebanyakan dari mereka yang belum diterima maskapai sangat kecewa, merasa ditipu dan sebagainya. Padahal engga loh, karena di kontrak juga ga ada perjanjian bahwa setiap siswa-siswi yang masuk, pasti diterima airlines. Dan ada banyak temen gue yang memang gak sekolah pramugari, tapi bisa keterima di maskapai. Banyak instruktur gue yang malah kasian karena gue membuang uang cukup banyak untuk sekolah pramugari yang bagi mereka gak penting. Awalnya gue tersinggung, gue merasa orang-orang ini menganggap gue bodoh. Tapi setelah mereka menjelaskan, gue mengerti.
Maskapai memang suka mengambil anak-anak sekolah pramugari, karena diharapkan mereka sudah lebih terlatih dan bisa menyerap ilmu lebih mudah nantinya. Tapi sayangnya, itu bukanlah patokan. Mereka tetap punya standar tersendiri, dan kontur wajah-lah, tinggi dan berat badan-lah, gaya berbicara-lah, senyumnya-lah, kemampuan bahasa inggris-nya lah, dan banyak lagi. Jadi walaupun elo sudah dilatih sekeras apapun, tapi kamu tidak menunjukkan hasil yang mereka inginkan, jangan pernah berharap walau kamu adalah siswa-siswi sekolah pramugari termahal di Indonesia sekalipun, elo gak bakal diterima. Ketika kamu lulus sekolah pramugari, mereka hanya akan memberikan sertifikat yang dimana gak bisa kamu pergunakan untuk terbang pesawat odong-odong sekalipun. Yang kamu perlkan adalah FAC dari kementrian perhubungan. Itu adalah semacam SIM terbang buat para awak kabin, Hampir mirip SIM kendaraan, di FAC elo bakal tertulis rating pesawat apa aja yang sudah lo milikin. Kalo gue baru punya dua rating sih, Boeing 737-800 NG dan yang Boeing 737-900 ER. FYI, kedua tipe pesawat ini sebenarnya sama-sama classiefied as NG, tapi gue emang lebih akrab mendengar 737-900 dengan embel-embel ER.Gak ngerti? Silahkan bertanya dengan suhu ilmu penerbangan gue, Om
Nah, bagi kalian yang bercita-cita menjadi FA tapi terhalang masalah dana, jangan takut. Dibandingkan uang, sebenernya kalian lebih butuh tekad dan nekad. Kenapa? Perlu tekad yang kuat agar kalian terlihat percaya diri dihadapan interviewer, dan kalian harus nekad untuk merantau jauh dari kampung halaman demi apa yang kalian sebut sebagai cita-cita. Kalaupun kalian sudah mencoba berkali-kali, dan tidak ndapat hasil yang diinginkan, jangan putus asa. You have your own destiny. Gue bercita-cita menjadi penulis dan sineas ternama, tapi malah terdampar di pesawat sebagai FA. See? Kita gak pernah tau takdir membawa kita kemana.
Jadi, sekali lagi, kalau ada yang bertanya, sekolah pramugari itu penting atau tidak? Ini jawabannya : tidak, tapi cukup bermanfaat :)
Komentar
soalnya kadang deger FAnya blg New Generation, kdang jg dger Next Generation..
apa beda FA beda pelafalan NG yah?? :p
klo dr boeingnya sndri sih nyebutnya Next Generation :D
bisa jadi, beda maskapai beda pelafalan.. hanya om gerry yang tau. hahahaha
Jadi kalo ditanya, mau kuliah atau engga? Jawabannya : enggak lagi.
tempat duduknya paxnya rapet-rapet -,.-
btw tulisan nya bagus2 :)
line kakak id nya apa?
Terima kasih