No More Budaya Ijin-Ijin

     Kali ini gue pengen cerita tentang betapa muaknya gue sama budaya ijin-ijin. Cerita ini gue bikin disela-sela schedule terbang gue dari Jakarta - Pekanbaru - Jakarta - Medan - Jakarta. Fyuh, sebuah perjalanan panjang memang. Tapi syukurnya gue terbang sama seorang FA 1 yang menjadi salah satu senior idola gue. Bukaann! Bukan karena doi ganteng (sumpah sayang, bukan karena dia ganteng kok!), tapi karena dia adalah satu-satunya senior yang meniadakan budaya ijin-ijin dipenerbangannya.
     FYI, dari jaman dulu kala di kalangan cabin crew itu ada yang namanya budaya ijin-ijin. Kalimat wajibnya berupa, 'mbak ijin boarding ya', 'mbak, ijin check cabin ya', 'mbak ijin makan/minum ya' sampai ke hal paling gak penting seperti 'mbak, ijin boker ya'. Budaya ini terus dipertahankan dari tahun ke tahun dan gak pernah ada yang berani menghapuskannya dari dunia persilatan (eh, maksud gue dunia cabin crew).
     Sampai akhirnya gue terbang sama Mas Ardho, pramugara yang udah in charge sebagai FA 1. Gue kaget banget karena pas briefing, doi bilang :
    "...dan satu lagi, saya gak mau denger kalian ijin-ijin sama saya. Sama senior lain, terserah.Mereka punya gaya masing-masing. Apapun yang memang menjadi tugas kalian seperti boarding, check cockpit, check cabin atau sky sale kalian gak perlu ijin dari saya. Kalo emang udah waktunya boarding, ya silahkan kalian langsung ke station masing-masing, gak perlu ke depan, nyamperin saya cuma buat hal nonsense macam 'mas, ijin boarding ya'.
     "Selain itu, jangan pernah ijin buat hal yang menjadi hak kalian. Kalian dapet jatah mealcrew masing-masing kan? Kalian juga punya berbotol-botol minuman. Kita kerjanya santai, tapi saling menghargai dan sekaligus menghormati dengan porsi sewajarnya. Saya senior kalian, bukan majikan. Kita sama-sama kerja disini, ok? Tolong jangan dibiasakan hal-hal senioritas dan semacamnya yang malah bikin suasana penerbangan jadi gak enak. Kalian dibiasakan sopan dengan senior agar melakukan hal yang sama dengan penumpang. Tapi ntah kenapa, yang berkembang, kalian malah takut sama senior, dan gemeteran kalo terbang sama senior yang killer. Di CRM itu sangat gak bagus."
     Awesome! Itulah satu-satunya kata yang bisa gue ucapkan untuk mendeskripsikan Mas Ardho. Gue berharap Mas Ardho bisa menebarkan dakwahnya ke senior-senior lain supaya bisa menirunya. Go Mas Ardho!

Komentar

Unknown mengatakan…
bisa kali mbak di kenalin mas ardho nya *lalalala *mendadak lupa dgn kekasih* :D
Radinna Nandakita mengatakan…
Ica aja kale mbak gue kenalin, tapi udah jadi punya senior . huhuhu.. cedih gue..
skullplayer mengatakan…
ampe hafal ya...word by word ck ck ck...manstap! goodgirl ehh good junior
Radinna Nandakita mengatakan…
Ya gak word by word juga kalee om hapalnya..tp I got the point, dan langsung gw tulis di... BUKU CATATAN! hahaha

Postingan Populer